Pertanyaan dan jawaban dari webinar “ Menjadi Dirigen dan Pemazmur yang Berkualitas, 24 Juli 2021.

1.     Dari : Edy Darsono

Pertanyaan :Perbedaan membawakan lagu birama 2/2 dengan 2/4 :

Jawab : Birama 2/2 dan 2/4 disebut dengan musik dua, di mana aksen jatuh pada hitungan pertama. Pelaksanaannya menggunakan pola dua.

Lagu birama 2/2  dibawakan dengan lebih lebar dan gagah.

Lagu birama 2/4 dibawakan dengan ringan dan santai.

 

1.     Dari : Fransiscus Xaverius

Pertanyaan :Boleh tidak mazmur dibacakan kalau tidak bisa menyanyikan mazmur tersebut?

Jawab : Boleh saja, namun disarankan akan lebih baik jika berlatihlah supaya bisa menyanyikan mazmur tersebut. Dan jika ingin didaraskan, daraskanlah dengan tetap memperhatikan prinsip pembawaan yang baik dan bagus. Perhatikan artikulasi, phrase, dan penjiwaan (sama seperti orang membacakan puisi).

 

2.     Dari : Yuniati

Pertanyaan : Apakah mazmur bisa digantikan dengan lagu antarbacaan jika di stasi tidak ada yang dapat membawakan mazmur?

Jawab: Jika memang terpaksa di stasi tidak ada yg bisa bertugas sebagai mamur karena segala keterbatasan, maka lagu antar bacaan bisa digunakan untuk selingan antar bacaan. - Namun ada alternatif lain: Refren dinyanyikan bersama, ayat dibacakan / dideklamasikan.

 

3.     Dari : Vìrgilla Maria Anje

Pertanyaan : Apakah dirigen wajib untuk taat pada maat/pukulan yang sudah ada dalam teks, atau apakah dirigen bisa kreatif saat membawakan sebuah lagu, dalam arti keluar dar maat yang ada di teks.

Jawab : Dirigen harus memegang pola aba-aba dengan baik, agar teratur dan terarah, akan tetapi jika dirigen sudah sangat menguasai lagu dan kor yang dia pimpin, maka dengan sendirinya dia akan kreatif keluar dari pola yang paten dengan membuat gerakan seperti orang menari misalnya, sesuai dengan karakter lagu. Itu artinya, jiwa lagu sudah ada di dalam diri dirigen tersebut.

 

4.     Dari : Juliaty Rahma Saragih

Pertanyaan : Bisakah seorang dirigen melihat jiwa dari lagu untuk menentukan tempo lagu?

Jawab : Seorang dirigen yang baik dan mumpuni pasti akan mempelajari lagunya sebelum melatihkannya pada kor, dengan membaca baik-baik syair lagu (tema), dengan melihat padatnya nada dalam satu hitungan (tempo). Maka dengan tau jiwa lagu, dirigen pasti tau tempo lagu tersebut.

 

5.     Dari : Maria Indah Anjarini

Pertanyaan : Bagaimana cara mengatasi jika dirigen tidak bisa melatih karena suka mblero kalau membaca not.

Jawab : Minimal seorang dirigen harus bisa membaca not. Jika tidak bisa membaca not, sulit utk disebut sebagai dirigen.  Maka sebaiknya pilihlah seseorang yang bisa membaca not  sebagai dirigen.

 

6.     Dari : Paulus Renault

Pertanyaan :Bagaimana caranya melatih kepekaan mendengar seorang dirigen atau pun pelatih paduan suara?

Jawab : Dirigen bisa peka mendengarkan suara paduan suaranya, jika dia sendiri peka terlebih dahulu dengan suaranya. Konsentrasi adalah kuncinya. Dengan konsentrasi, maka semua suara yg muncul dapat dideteksi dengan jelas (suara SATB).

7.     Dari : Paskalaya

Pertaanyaan: Untuk pemazmur setiap kali bertugas akan digilir atau dijadwal, dan setiap pemazmur pasti memiliki gaya menyanyi yg berbeda-beda. Ada yg suaranya lembut, ada yg merdu dan memiliki vibrasi yg bagus, dll. Bagaimana setiap petugas bisa mempersiapkan mazmur yg akan dinyanyikan sesuai dgn teknik mazmur tsb: gaya Gregorian utk mazmur Gregorian dan gaya jawa utk mazmur dgn gaya inkulturasi?

Jawab : siapapun yg bertugas sebagai pemazmur, hendaknya sebaik- baiknya mempersiapkan diri dengan latihan yang serius. Pelajari lagu/mazmurnya supaya tau jenis mazmurnya (dibawakan dengan gaya resitatif atau inkulturatif). Hanya dengan latihan dan banyak melihat contoh yang benar, maka para pemazmur akan dapat membawakan mazmur dgn semestinya, apapun warna suara mereka.

 

8.     Dari: Edmondus Kristo Laratmase

           Pertanyaan :Syarat-syarat dirigen yang  dipaparkan, bisa saja ada beberapa yg belum/tdk dimiliki bagi seorang yg ingin menjadi dirigen, misalnya:  Teknik bernyanyi atau menguasai alat musik tertentu, pertanyaannya: 1. adakah teknik khusus atau pengalaman  tersendiri yg bisa dishare bagi pemula yg akan menjadi seorang dirigen?

Jawab : 1. Ikutilah salah satu kelompok paduan suara, dengan demikian memiliki pengalaman bernyanyi, dengan demikian akan mempelajari apa yang kelak akan dialami sendiri sebagai dirigen.

              2. Ikutilah kursus atau penataran dirigen atau kursus organ gereja.

              3. Rajinlah berlatih vokal, jika tidak ada guru, bisa mencari referensi melalui buku atau sekarang ini info latihan vokal dapat dicari di banyak channel youtube.

 

9.      Dari : Maria Magdalena Husun

Pertanyaan: 1. untuk dirigen pemula, apa langkah-langkah atau tahap awal yang harus atau perlu dipelajari, terlebih dahulu, agar kemudian siap menjadi dirigen yang siap untuk terjun ke lapangan secara langsung? 2. serta apa yang menjadi penyebab kecilnya minat umat Katolik untuk mau ikut serta menjadi pemazmur dan juga dirigen? lalu bagaimana cara mengajak umat untuk mau ikut serta ambil bagian dalam tugas pelayanan yang ada di Gereja...

Jawab : 1. Yang harus dipelajari adalah : Membentuk suara, dirigen harus menguasai tehnik bernyanyi dengan bermacam-macam ekspresi, agar bisa memberi contoh kepada anggota paduan suaranya. Belajarlah teori musik, ilmu harmoni, ilmu bentuk musik dan sejarah musik. Belajar secara detail tentang tehnik memberi aba-aba.

2. Ada beberapa faktor penyebab : merasa sulit bernyanyi, merasa tidak percaya diri, kurang informasi tentang bagaimana menjadi dirigen, sehingga "menyerah sebelum bertanding" istilahnya. Bisa juga karena kurangnya support dari pengurus gereja atau pastor paroki. Untuk meminimalisir keadaan ini, maka jika di paroki atau lingkungan ada yang memang memiliki minimal sedikit pengalaman tentang tugas – tugas di gereja, maka lakukanlah pendekatan secara persuasif kepada umat untuk terlibat dengan mengikuti latihan kor di lingkungan, ajak beberapa orang untuk mengikuti pelatihan atau penataran dirigen dan organ.

 

10.                        Dari :  Sr. M. Kristofora, KFS

Pertanyaan: bagaimana Teknik atau bentuk mendireksi birama lagu Gregorian? Lalu bagaimana (suara didengar) lagu berbirama  3/4 dan 6/8.

Jawab :  Bentuk direksi Gtegorian : Gerakan tangan yang melingkar dari arah luar ke dalam dan menuju ke atas, seperti mengangkat asap dupa.

Perbedaan suara birama 3/4 dan 6/8 adalah : untuk birama ¾ terasa lambat dan lebar, terdapat 3 hitungan dalam satu birama; sedangkan birama 6/8 terdiri dari 2 triol, artinya 2 aksen dalam satu birama. Triolnya akan terasa seperti ketika orang sedang menari-nari.

 

12. Dari : Ronald Danu

Pertanyaan : Seberapa besar peranan suara vibra dalam paduan suara dan pemazmur? apakah anggota paduan suara atau pemazmur harus bisa vibra?

Jawab: Suara vibra yang baik dan enak didengar akan muncul dengan sendirinya ketika seorang penyanyi menggerakkan alat-alat suaranya dengan benar, sehingga tehnik vokal yg dihasilkan juga benar. Nah…biasanya vibra ini muncul di akhir kalimat lagu, terlebih dengan nada yang panjang. Dalam paduan suara yg terdiri dari banyak orang, masing2 pribadi harus bisa mengontrol kehadiran vibra, spy terjadi balancing suara dan tidak ada vibra yang dominan. Untuk pemazmur, karena dia sebagai solis, maka ketika vibra yang asli itu muncul, tidak mempengaruhi performa lagu maupun si pemazmur. Tidak ada ketentuan bahwa anggota padus atau pemazmur harus bervibra.- Namun untuk lagu Renaissance padus umumnya tidak pakai vibra kecuali sedikit pada nada panjang. Untuk lagu Barok dan Romantik serta lagu inkulturasi vibra sangat cocok untuk menghidupkan lagu - sebagaimana dipraktekkan oleh penyanyi tradisional.

 

13.                         Dari :  Christian Abie Pratama

            Pertanyaan : Apa yang harus dilakukan ketika koor melorot?

Jawab : Ada beberapa faktor penyebab nyanyiam melorot :

1.     Kondisi fisik kurang fit (krn sakit atau kurang tidur), sehingga tidak mampu memproduksi suara dengan maksimal.

2.     Penyanyi terlalu cepat menutup rahang, terutama pada vokal „a“ .

3.     Naskah yang sulit dan kurang dikuasai.

4.     Pengiring yang kurang mendukung.

5.     Tempo terlalu lambat.

6.     Posisi berdiri salah ( contoh: karena sepatu yg terlalu tinggi sehingga sulit menopang tubuh).

           Maka solusinya adalah:

1.     Cukup tidur dan  istirahat sebelum menyanyi.

2.     Rahang bawah disuruh bersabar, gerakkan tangan dirigen ke bawah luwes persis di bawah rahang akan sangat membantu.

3.     Naskah yang sulit dinyanyikan dengan lembut dulu, sehingga bisa konsentrasi pada naskah dan tdk banyak energi utk suara kita.

4.     Minta pada pengiring untuk melihat dirigen. Kalau organis tidak bisa main dengan tempo yang semestinya, cari pengganti. Musik harus jalan.

5.     Jangan tiap hitungan diberi aksen, tetapi jagalan variasi antara hitungan ringan dan berat. Aba-aba untuk hitungan ringan seperti lenting ke atas.

6.     Kaki jangan mengatup, janganlah memakai sepatu bertumit tinggi.

 

14.                        Dari : Desiana Mintin

Pertanyaan : Apakah seorang dirigen umat dalam perayaan ekaristi harus menggunakn dua tangan?

Jawab : Dirigen umat atau paduan suara, alat utamanya adalah kedua tangannya, maka gunakanlah kedua tangannya secara meksimal untuk menggerakkan nyanyian sebaik-baiknya.

 

15.                         Dari :  Youtube/ CyrilusKiswara

Pertanyaan : Apakah mazmur harus dinyanyikan? Mengapa?

Jawab : Mazmur sebaiknya dinyanyikan karena membantu untuk menafsirkan dan merenungkan kata-kata kunci yang termuat di dalam ayat-ayatnya.  Namun tidak harus dinyanyikan. Tujuan tadi dapat juga tercapai bila dideklamasikan dengan penuh ekspresi, jangan didaraskan seperti dalam ibadat harian di biara.

 

16.                        Dari Youtube/ Sylvester Tio

Pertanyaan :Apakah teknik menyanyikan lagu gregorian sama dengan teknik menyanyikan lagu klasik Barat?

Jawab : Iya, karena lagu gregorian berasal dari barat, maka cara membawakannya juga dengan teknik vokal barat.

 

17.                         Dari :  Youtube/ Emilia Damayanti

Pertanyaan: Apakah birama lagu menentukan tempo cepat atau lambatnya?   

Jawab : Iya, birama menentukan tempo lagu, mis. birama 2/4 lebih hidup daripada 2/2; 3/8 lebih hidup daripada 3/4. Namun selain birama, tempo juga ditentukan oleh isi syair dan tujuan lagu serta oleh dinamika (arsis-tesis).

 

18.                         Dari :  Youtube/ Willygis Febyantaka​sy

Pertanyaan : Apakah ayat mazmur bisa diiringi organ dgn volume kecil, karena terkadang pemazmur pada saat mengambil ayat nada suara bisa turun atau naik?

Jawab : Memang sebaiknya saat menyanyikan ayat mazmur, volume iringan Organ dikecilkan, dengan tujuan supaya ayat mazmur terdengar jelas, tidak tertutup oleh suara iringan. Selain itu juga supaya tercipta suasana tenang. Namun kalau suara pemazmur turun, volume iringan perlu ditingkatkan supaya ia mendapat pegangan.

 

 

 

 

 

 

 

 

 


Komentar

  1. Slamat pagi pk Wahyudi. Sy mau menanyakan lagu antar bacaan dlm Madah Bakti.(no 208 - 223). Jadi lagu tsb dlm Ekaristi di nyanyikan pada saat apa?

    BalasHapus
  2. Jawaban terdapat pada Madah Bakti halaman 397 alinea "NYANYIAN RENUNGAN":
    Karena tidak selalu mungkin dibawakan mazmur, maka di bawah ini terdapat pula beberapa nyanyian renungan alternatif (bukan mazmur).
    Mis. dalam ibadat sabda di lingkungan; dalam misa sekolah anak SD; dalam pertemuan untuk membaca / merenungkan bersama kutipan Al Kitab.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini